Masa Depan Desain dan Manusia

23:46

Manusia tidak pernah berhenti mencari kenyamanan dalam hidupnya. Kenyamanan menjadi tujuan utama dari tindakan manusia. Pada dasarnya kenyamanan terdiri dari tiga aspek yaitu kenyamanan inderawi (sensing conformity), kenyamanan fisik (ergonomi), dan kenyamanan nilai dan makna produk (semantika). Ketiga aspek tersebut dapat diwujudkan dalam satu hal, desain.

Desain bersifat dinamis karena manusia sebagai objek kajiannya pun selalu berkembang, bahkan berevolusi. Kebutuhan, permasalahan, dan gaya hidup bergerak maju melewati fase-fase tersendiri. Secara retrospektif dapat dilihat perbedaan desain dalam berbagai fase. Salah satu contohnya adalah karakter desain form follows function pada masa modernisme dengan function follows form pada masa pos-modernisme. Bagaimana mungkin perbedaan tahun yang tidak begitu jauh bisa membalikkan stigma akan karakter desain? Jawabannya adalah karena desain merupakan kegiatan kreatif-progresif yang akan terus menghasilkan kebaruan dan kebedaan.

Perlu diingat bahwa desain tidak hanya untuk saat ini saja tetapi harus progresif dan meramalkan kecenderungan tren beberapa saat ke depan. Dengan itu produk dapat digunakan dalam rentang waktu yang lama. Contohnya Eames Plastic Side Chair yang didesain Charles & Ray Eames pada tahun 1950 dan sekarang, 62 tahun setelahnya, masih laku di pasaran. Desain kursi tersebut memang dapat dikategorikan futuristik pada masanya. Lalu bagaimana dengan analisa desain 10 tahun yang akan datang? Perubahan apa saja yang akan terjadi?





Eames Plastic Side Chair

Permasalahan yang mungkin akan timbul pada masa depan adalah habisnya sumber daya alam, bencana alam, berkurangnya lahan, mobilitas manusia yang tinggi, komunikasi serba cepat, dan kebutuhan akan relaksasi atau hiburan ekstrim mengingat tingkat stress yang semakin tinggi. Berangkat dari hal tersebut desainer mulai mencari solusi. Bagaimana caranya agar manusia tetap merasakan kenyamanan dengan segala keterbatasan tersebut? Desain sustainabilitas, desain universal dan desain interaktif dapat menjawabnya sehingga akan populer di masa depan.

Kondisi alam yang kurang bersahabat membuat manusia menghadirkan desain yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga tahan lama. Desainer bukan memikirkan fungsi semata, tapi juga umur produk dan apa yang dapat dilakukan ketika produk sudah tidak berfungsi. Tujuan desain sustainabilitas adalah mengurangi limbah, menekan pembangunan, dan mengesampingkan konsumerisme.

Sempitnya lahan dan isu sustainabilitas terangkum dalam Cellophane House dari desainer Kieran Timberlake. Cellophane House adalah rumah yang terbuat dari material alumunium frame dan polycarbonate floor plates. Kecenderungan di masa depan manusia akan terus mencari material yang fleksibel, material yang bentuknya halus namun kuat dan tahan lama. Rumah pintar masa depan didesain agar bisa memproduksi energi secara independen. Caranya adalah dengan menambahkan photovoltaic panels untuk pemanfaat tenaga matahari sebagai sumber energi. Cellophane House memiliki konsep modular sehingga bagian rumah dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan. Misalnya ketika suatu pasangan memiliki anak dan ingin membangun kamar, mereka dapat memesan satu unit Cellophane House dan ditambahkan pada rumah tanpa mengubah konstruksi awal.



Cellophane House
Setiap manusia memiliki kebutuhan tersendiri, begitu juga manusia dengan disabilitas dan berkebutuhan khusus. Ide bahwa setiap manusia harus dapat merasakan kenyamanan yang sama direalisasikan dalam desain universal. Desain harus barrier free dan mengakomodasi kebutuhan khusus tersebut. Siapa yang tidak kenal kurci canggih milih Stephen Hawking? Walaupun Hawking menderita ALS (Amyotropic Latera Sclerosis) beliau dapat bertahan hidup selama 47 tahun setelah divonis dan tetap menghasilkan karya berupa pemikiran-pemikiran yang tajam. Walaupun kehilangan suara, kursi roda tersebut membantu Hawking mensintesis pidato dengan cara menafsirkan gerak mulutnya.



Stephen Hawking

Produk lain yang dapat membantu kinerja fisik manusia adalah Exo-Skeleton karya Stephen Jacobsen dari SARCOS. Exo-Skeleton berfungsi sebagai rangka tambahan yang dipasang di seluruh badan. Dengan ini manusia dapat berubah menjadi mesin. Manusia dapat melakukan berbagai tindakan seperti berlari, mengambil barang di tempat tinggi, bahkan latihan fisik layaknya infanteri dengan tenaga semininal mungkin. Hal ini tentu saja sangat membantu manusia dengan fisik yang tidak prima lagi dalam beraktivitas.



Exo-Skeleton

Kinerja manusia akan semakin mudah lagi dengan adanya desain interaktif. Desain interaktif merancang interaksi antar manusia dan produk. Interaksi disini bukan hanya sekedar hardware, tetapi juga software. Produk yang dihasilkan adalah produk dengan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Kecerdasan ini dibarengi dengan teknologi internet yang semakin canggih. Hal ini akan berdampak pada kuantitas produk wireless dan akses internet tanpa batas dari berbagai belahan dunia. Tidak ada satu hal pun yang tidak dapat diidentifikasi. Semua akan terkoneksi dalam suatu sistem terarah untuk menciptakan kompatibilitas. Sistem manual (menggunakan tenaga fisik manusia) akan semakin ditinggalkan dan banyak didominasi oleh sistem mekanik (peralatan kerja yang terintegrasi dengan manusia sebagai pengontrol) dan sistem otomatis (bekerja tanpa intervensi manusia).

Sistem transportasi adalah salah satu sistem yang berpengaruh dalam mobilitas manusia. Michael Parent telah menguji coba pengembangan Cyber Car sebagai sarana transportasi publik mandiri. Mandiri disini dalam artian sebenarnya, yaitu tanpa supir. Cyber Car berjalan secara otomatis karena dilengkapi sensor dan global positioning system. Pengguna tinggal menelefon lalu Cyber Car akan segera datang menghampiri. Cukup dengan satu klik pada layar, Cyber Car akan mengantar penggunanya ke tempat tujuan. Sistem ini sangat efektif dan berdampak postif pada berkurangnya kecelakaan karena jalannya kendaraan diatur oleh mesin. Cyber car dapat membaca penanda jalan, maka pengguna tidak perlu khawatir karena lalu lintas berlangsung tertib dan keselamatan lebih terjamin.



Cyber Car

Selain sistem otomatis yang semakin berkembang, di masa depan semua hal akan mengalami digitisasi. Digitisasi adalah proses transformasi penampakan material ke dalam penampakan digital dalam layar. Aktivitas yang tadinya memerlukan objek fisik seperti menulis dan menggambar kini dapat dilakukan di dalam layar. Menulis digantikan dengan mengetik dan menggambar digantikan dengan rendering. Maka nanti di masa depan, tidak heran jika dunia akan berubah menjadi layar itu sendiri.

Babak Paviz mengadaptasi konsep ini dalam Smart Contact Lenses. Manusia dapat mengatur kinerja lingkungannya dari contact lens yang terintegrasi dengan komputer berkoneksi wireless. Apa pun yang dilhat oleh mata akan menjadi layar. Informasi bisa didapatkan hanya dengan menunjuk objek yang dilihat. Tidak perlu lagi membuka laptop karena smart contact lenses dapat melakukan semua kegiatan yang bisa dilakukan dengan laptop secara efektif. Dengan teknologi augmented reality, hal-hal virtual berubah menjadi realita, hasil dari gambar virtual yang diproyeksikan ke dalam ruang dan waktu nyata. Masa depan adalah fantasmagoria, dimana suasana seperti mimpi bukan lagi mimpi.



Smart Contact Lenses
Ilustrasi augmented reality

Inovasi lain yang sama-sama menggunakan teknologi augmented reality adalah Epic Headset dari rumah desain Emotiv. Epic Headset menggunakan brain-computer interface yang benar-benar mengeksplorasi interaksi antara manusia dan mesin. Sebanyak 16 sensor brain signal akan menerjemahkan pikiran ke dalam layar. Epic headset dapat digunakan untuk bermain game, dimana fungsinya adalah sebagai brain power joystick. Tidak perlu memencet tombol atau melakukan gerakan yang berarti, cukup dipikirkan saja, akan langsung diproyeksikan pada game yang sedang dimainkan. Epic Headset juga memiliki sensor emosi untuk mengetahui apakan pengguna puas atau tidak dengan game yang bersangkutan. Tentu saja fungsi Epic Headset tidak sebatas untuk bermain game. Bayangkan membersihkan rumah hanya dengan duduk dan memikirkannya. Masa depan yang didominasi robot dan terkoneksi secara penuh dengan internet membuat hal ini tidak mustahil untuk diwujudkan.



Epic Headset

Membicarakan masa depan tidak akan pernah lepas dari robot. Dari mulai tokoh kartun Doraemon sampai Optimus Prime dalam Transformer, citra robot sebagai bagian dari masa depan sudah melekat erat. Dengan robot manusia cukup bekerja sebagai otak dan pengontrol, bukan pekerja. Robot masa depan akan didominasi oleh humanoid, yaitu robot berbentuk manusia. Robot tidak sekedar dianggap sebagai mesin asing, melainkan bagian dari daily life manusia. Robot society akan mendominasi masa depan manusia. Salah satu robot humanoid yang terkenal adalah Asimo. Asimo dapat menggunakan alat-alat yang didesain untuk manusia, misalnya mennyiapkan meja untuk makan malam dan menggunakan penyedot debu,




Lompatan selanjutnya dalam desain robot adalah cyborg, penyatuan antara mesin dan manusia. Ketika robot telah memiliki banyak keunggulan, untuk apa menjadi manusia saja? Tujuan diciptakannya cyborg adalah agar dapat menggantikan manusia dalam tindakan yang cenderung membahayakan keselamatan seperti pengujian reaktor nuklir, pembuatan super soldier, sampai transplantasi organ.

Penelitian tentang penyatuan mesin dan manusia ini sempat dilakukan oleh Kevin Warwick dengan memasukkan life brain cell tikus pada badan robot. Saat diletakkan di dalam kotak tertutup, secara otomatis robot berjalan dan berbelok ketika menabrak dinding walaupun tidak diberi program dan perintah apapun. Dengan stimulasi electrode, gerakan robot tikus akan semakin cepat. Namun tentunya masih dibutuhkan riset lebih lanjut dan perdebatan aspek humanisme tersendiri akan penyatuan mesin dan manusia.



Ilustrasi cyborg

Cara lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas manusia adalah dengan meningkatkan kualitas neuron pada otak. Peneliti mencoba mengembangakan neurotransmitter buatan agar otak dapat mengirim pesan lebih baik lewat sinapsis yang membawa sinyal elektrik antar sel. Dengan bertambahnya neurotransmitter otak dapat berpikir lebih cepat dan menstimulasi imajinasi. Yang jelas ketika robot semakin canggih, otak manusia pun akan jauh lebih canggih dari robot yang merupakan ciptaan manusia.

Secara pribadi saya termasuk orang yang takut pada teknologi dan memiliki preferensi terhadap cara konvensional. Membayangkan masa depan yang penuh dengan kecanggihan seringkali membuat saya cemas. Namun pada akhirnya saya yakin desain diciptakan untuk mempermudah manusia, bukan mempersulit atau malah menjadikan manusia menjadi malas. Sejalan dengan cita-cita saya sebagai desainer mebel, kemajuan desain dan teknologi tentu akan mendukung kinerja saya. Misalnya saja dengan kehadiran 3D Scanner. Desain tidak hanya dapat dihadirkan melalui gambar 3D, melainkan model 3D yang menyempurnakan pengindraan akan suatu produk. Semakin banyak desain yang ada justru akan memacu manusia untuk tetap berinovasi.



Ilustrasi 3D Scanner

Mungkin beberapa tahun yang lalu internet masih dianggap aneh, namun nyatanya sekarang sudah dianggap lumrah. Begitu juga dengan desain-desain masa depan. Semua hanya menakutkan pada awalnya dan kemudian akan menjadi biasa karena secara tidak sadar telah berbaur dengan harmonis dan menjadi gaya hidup manusia. Manusia dan desain tidak akan pernah berhenti berevolusi. Ini akan berlangsung secara alami dan tidak perlu ditakutkan. Manusia tidak akan kalah dengan produk hasil ciptaanya karena manusia tetap kunci dari setiap pemikiran sedangkan produk hanya membingkai pemikiran manusia.

Aulia Ardista
Tugas Essay Ergonomi Desain I


You Might Also Like

0 comments