Desain
bersifat dinamis karena manusia sebagai objek kajiannya pun selalu berkembang,
bahkan berevolusi. Kebutuhan, permasalahan, dan gaya hidup bergerak maju
melewati fase-fase tersendiri. Secara retrospektif dapat dilihat perbedaan desain
dalam berbagai fase. Salah satu contohnya adalah karakter desain form follows function pada masa modernisme
dengan function follows form pada masa
pos-modernisme. Bagaimana mungkin perbedaan tahun yang tidak begitu jauh bisa membalikkan
stigma akan karakter desain? Jawabannya adalah karena desain merupakan kegiatan
kreatif-progresif yang akan terus menghasilkan kebaruan dan kebedaan.
Perlu
diingat bahwa desain tidak hanya untuk saat ini saja tetapi harus progresif dan
meramalkan kecenderungan tren beberapa saat ke depan. Dengan itu produk dapat
digunakan dalam rentang waktu yang lama. Contohnya Eames Plastic Side Chair yang didesain Charles & Ray Eames pada
tahun 1950 dan sekarang, 62 tahun setelahnya, masih laku di pasaran. Desain kursi
tersebut memang dapat dikategorikan futuristik pada masanya. Lalu bagaimana
dengan analisa desain 10 tahun yang akan datang? Perubahan apa saja yang akan
terjadi?
Eames Plastic Side Chair |
Permasalahan
yang mungkin akan timbul pada masa depan adalah habisnya sumber daya alam, bencana
alam, berkurangnya lahan, mobilitas manusia yang tinggi, komunikasi serba
cepat, dan kebutuhan akan relaksasi atau hiburan ekstrim mengingat tingkat stress
yang semakin tinggi. Berangkat dari hal tersebut desainer mulai mencari solusi.
Bagaimana caranya agar manusia tetap merasakan kenyamanan dengan segala
keterbatasan tersebut? Desain sustainabilitas, desain universal dan desain
interaktif dapat menjawabnya sehingga akan populer di masa depan.
Kondisi
alam yang kurang bersahabat membuat manusia menghadirkan desain yang tidak
hanya ramah lingkungan, tapi juga tahan lama. Desainer bukan memikirkan fungsi
semata, tapi juga umur produk dan apa yang dapat dilakukan ketika produk sudah
tidak berfungsi. Tujuan desain sustainabilitas adalah mengurangi limbah, menekan
pembangunan, dan mengesampingkan konsumerisme.
Sempitnya
lahan dan isu sustainabilitas terangkum dalam Cellophane House dari desainer Kieran Timberlake. Cellophane House adalah rumah yang
terbuat dari material alumunium frame
dan polycarbonate floor plates. Kecenderungan
di masa depan manusia akan terus mencari material yang fleksibel, material yang
bentuknya halus namun kuat dan tahan lama. Rumah pintar masa depan didesain
agar bisa memproduksi energi secara independen. Caranya adalah dengan
menambahkan photovoltaic panels untuk
pemanfaat tenaga matahari sebagai sumber energi. Cellophane House memiliki konsep modular sehingga bagian rumah dapat dibongkar pasang sesuai
kebutuhan. Misalnya ketika suatu pasangan memiliki anak dan ingin membangun kamar,
mereka dapat memesan satu unit Cellophane
House dan ditambahkan pada rumah tanpa mengubah konstruksi awal.
Cellophane House |
Setiap
manusia memiliki kebutuhan tersendiri, begitu juga manusia dengan disabilitas dan
berkebutuhan khusus. Ide bahwa setiap manusia harus dapat merasakan kenyamanan
yang sama direalisasikan dalam desain universal. Desain harus barrier free dan
mengakomodasi kebutuhan khusus tersebut. Siapa yang tidak kenal kurci canggih
milih Stephen Hawking? Walaupun Hawking menderita ALS (Amyotropic Latera Sclerosis) beliau dapat bertahan hidup selama 47
tahun setelah divonis dan tetap menghasilkan karya berupa pemikiran-pemikiran
yang tajam. Walaupun kehilangan suara, kursi roda tersebut membantu Hawking mensintesis
pidato dengan cara menafsirkan gerak mulutnya.
Stephen Hawking |
Produk
lain yang dapat membantu kinerja fisik manusia adalah Exo-Skeleton karya Stephen Jacobsen dari SARCOS. Exo-Skeleton berfungsi sebagai rangka
tambahan yang dipasang di seluruh badan. Dengan ini manusia dapat berubah
menjadi mesin. Manusia dapat melakukan berbagai tindakan seperti berlari,
mengambil barang di tempat tinggi, bahkan latihan fisik layaknya infanteri
dengan tenaga semininal mungkin. Hal ini tentu saja sangat membantu manusia
dengan fisik yang tidak prima lagi dalam beraktivitas.
Exo-Skeleton |
Kinerja
manusia akan semakin mudah lagi dengan adanya desain interaktif. Desain
interaktif merancang interaksi antar manusia dan produk. Interaksi disini bukan
hanya sekedar hardware, tetapi juga software. Produk yang dihasilkan adalah
produk dengan artificial intelligence
atau kecerdasan buatan. Kecerdasan ini dibarengi dengan teknologi internet yang
semakin canggih. Hal ini akan berdampak pada kuantitas produk wireless dan akses internet tanpa batas dari
berbagai belahan dunia. Tidak ada satu hal pun yang tidak dapat diidentifikasi.
Semua akan terkoneksi dalam suatu sistem terarah untuk menciptakan
kompatibilitas. Sistem manual (menggunakan tenaga fisik manusia) akan semakin ditinggalkan
dan banyak didominasi oleh sistem mekanik (peralatan kerja yang terintegrasi
dengan manusia sebagai pengontrol) dan sistem otomatis (bekerja tanpa
intervensi manusia).
Sistem
transportasi adalah salah satu sistem yang berpengaruh dalam mobilitas manusia.
Michael Parent telah menguji coba pengembangan Cyber Car sebagai sarana transportasi publik mandiri. Mandiri
disini dalam artian sebenarnya, yaitu tanpa supir. Cyber Car berjalan secara otomatis karena dilengkapi sensor dan global positioning system. Pengguna
tinggal menelefon lalu Cyber Car akan
segera datang menghampiri. Cukup dengan satu klik pada layar, Cyber Car akan mengantar penggunanya ke
tempat tujuan. Sistem ini sangat efektif dan berdampak postif pada berkurangnya
kecelakaan karena jalannya kendaraan diatur oleh mesin. Cyber car dapat membaca
penanda jalan, maka pengguna tidak perlu khawatir karena lalu lintas berlangsung
tertib dan keselamatan lebih terjamin.
Cyber Car |
Selain
sistem otomatis yang semakin berkembang, di masa depan semua hal akan mengalami
digitisasi. Digitisasi adalah proses transformasi penampakan material ke dalam
penampakan digital dalam layar. Aktivitas yang tadinya memerlukan objek fisik
seperti menulis dan menggambar kini dapat dilakukan di dalam layar. Menulis
digantikan dengan mengetik dan menggambar digantikan dengan rendering. Maka nanti di masa depan, tidak
heran jika dunia akan berubah menjadi layar itu sendiri.
Babak
Paviz mengadaptasi konsep ini dalam Smart
Contact Lenses. Manusia dapat mengatur kinerja lingkungannya dari contact lens yang terintegrasi dengan komputer
berkoneksi wireless. Apa pun yang
dilhat oleh mata akan menjadi layar. Informasi bisa didapatkan hanya dengan menunjuk
objek yang dilihat. Tidak perlu lagi membuka laptop karena smart contact lenses dapat melakukan semua kegiatan yang bisa
dilakukan dengan laptop secara efektif. Dengan teknologi augmented reality, hal-hal virtual berubah menjadi realita, hasil
dari gambar virtual yang diproyeksikan ke dalam ruang dan waktu nyata. Masa
depan adalah fantasmagoria, dimana suasana seperti mimpi bukan lagi mimpi.
Smart Contact Lenses |
Ilustrasi augmented reality |
Inovasi
lain yang sama-sama menggunakan teknologi augmented
reality adalah Epic Headset dari rumah
desain Emotiv. Epic Headset
menggunakan brain-computer interface
yang benar-benar mengeksplorasi interaksi antara manusia dan mesin. Sebanyak 16
sensor brain signal akan
menerjemahkan pikiran ke dalam layar. Epic
headset dapat digunakan untuk bermain game,
dimana fungsinya adalah sebagai brain
power joystick. Tidak perlu memencet tombol atau melakukan gerakan yang
berarti, cukup dipikirkan saja, akan langsung diproyeksikan pada game yang sedang
dimainkan. Epic Headset juga memiliki
sensor emosi untuk mengetahui apakan pengguna puas atau tidak dengan game yang bersangkutan. Tentu saja
fungsi Epic Headset tidak sebatas
untuk bermain game. Bayangkan
membersihkan rumah hanya dengan duduk dan memikirkannya. Masa depan yang
didominasi robot dan terkoneksi secara penuh dengan internet membuat hal ini
tidak mustahil untuk diwujudkan.
Epic Headset |
Membicarakan
masa depan tidak akan pernah lepas dari robot. Dari mulai tokoh kartun Doraemon
sampai Optimus Prime dalam Transformer, citra robot sebagai bagian dari masa
depan sudah melekat erat. Dengan robot manusia cukup bekerja sebagai otak dan
pengontrol, bukan pekerja. Robot masa depan akan didominasi oleh humanoid,
yaitu robot berbentuk manusia. Robot tidak sekedar dianggap sebagai mesin asing,
melainkan bagian dari daily life manusia.
Robot society akan mendominasi masa
depan manusia. Salah satu robot humanoid yang terkenal adalah Asimo. Asimo
dapat menggunakan alat-alat yang didesain untuk manusia, misalnya mennyiapkan
meja untuk makan malam dan menggunakan penyedot debu,
Lompatan
selanjutnya dalam desain robot adalah cyborg,
penyatuan antara mesin dan manusia. Ketika robot telah memiliki banyak
keunggulan, untuk apa menjadi manusia saja? Tujuan diciptakannya cyborg adalah agar dapat menggantikan
manusia dalam tindakan yang cenderung membahayakan keselamatan seperti
pengujian reaktor nuklir, pembuatan super
soldier, sampai transplantasi organ.
Penelitian
tentang penyatuan mesin dan manusia ini sempat dilakukan oleh Kevin Warwick
dengan memasukkan life brain cell
tikus pada badan robot. Saat diletakkan di dalam kotak tertutup, secara
otomatis robot berjalan dan berbelok ketika menabrak dinding walaupun tidak
diberi program dan perintah apapun. Dengan stimulasi electrode, gerakan robot tikus akan semakin cepat. Namun tentunya
masih dibutuhkan riset lebih lanjut dan perdebatan aspek humanisme tersendiri
akan penyatuan mesin dan manusia.
Ilustrasi cyborg |
Cara
lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas manusia adalah dengan
meningkatkan kualitas neuron pada otak. Peneliti mencoba mengembangakan neurotransmitter buatan agar otak dapat
mengirim pesan lebih baik lewat sinapsis yang membawa sinyal elektrik antar
sel. Dengan bertambahnya neurotransmitter
otak dapat berpikir lebih cepat dan menstimulasi imajinasi. Yang jelas ketika
robot semakin canggih, otak manusia pun akan jauh lebih canggih dari robot yang
merupakan ciptaan manusia.
Secara
pribadi saya termasuk orang yang takut pada teknologi dan memiliki preferensi
terhadap cara konvensional. Membayangkan masa depan yang penuh dengan
kecanggihan seringkali membuat saya cemas. Namun pada akhirnya saya yakin
desain diciptakan untuk mempermudah manusia, bukan mempersulit atau malah menjadikan
manusia menjadi malas. Sejalan dengan cita-cita saya sebagai desainer mebel,
kemajuan desain dan teknologi tentu akan mendukung kinerja saya. Misalnya saja
dengan kehadiran 3D Scanner. Desain
tidak hanya dapat dihadirkan melalui gambar 3D, melainkan model 3D yang
menyempurnakan pengindraan akan suatu produk. Semakin banyak desain yang ada
justru akan memacu manusia untuk tetap berinovasi.
Ilustrasi 3D Scanner |
Mungkin
beberapa tahun yang lalu internet masih dianggap aneh, namun nyatanya sekarang sudah
dianggap lumrah. Begitu juga dengan desain-desain masa depan. Semua hanya
menakutkan pada awalnya dan kemudian akan menjadi biasa karena secara tidak
sadar telah berbaur dengan harmonis dan menjadi gaya hidup manusia. Manusia dan
desain tidak akan pernah berhenti berevolusi. Ini akan berlangsung secara alami
dan tidak perlu ditakutkan. Manusia tidak akan kalah dengan produk hasil
ciptaanya karena manusia tetap kunci dari setiap pemikiran sedangkan produk
hanya membingkai pemikiran manusia.
Aulia Ardista
Tugas Essay Ergonomi Desain I